Pedomanrakyat.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mendukung langkah Polri terkait rencana pemberlakuan kembali kebijakan tilang manual bagi pelanggar lalu lintas.
Namun, penerapan kembali tilang manual tidak dimaksudkan untuk menghilangkan peran Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
“Seperti juga hal-hal lain, namanya penegakan hukum di jalanan juga menurut saya masih perlu human touch. Di sinilah tilang manual bisa memainkan perannya,” kata Sahroni, Kamis (11/5).
Baca Juga :
Menurutnya, akan sulit jika hanya bergantung pada ETLE mengingat masih belum tertibnya perilaku para pengendara.
“Kalau kita hanya bergantung pada ETLE saja, agak sulit mengingat perilaku berkendara masyarakat yang bisa dibilang masih serampangan,” ungkap legislator Partai NasDem itu.
Meski demikian, Sahroni tetap mendukung kebijakan ETLE untuk terus dikembangkan. Ia menilai kombinasi tilang elektronik dan tilang manual dapat meningkatkan disiplin masyarakat di jalan.
“Pengembalian tilang manual bukan berarti menghentikan program ETLE, justru (ETLE) itu tetap kita dorong. Jadi kombinasi kebijakan ini buat masyarakat lebih disiplin dan enggan melanggar,” tandasnya.
Sahroni juga menyoroti terkait kekhawatiran masyarakat akan adanya pungli oleh oknum Polri. Untuk itu, jika tilang manual kembali diberlakukan, Sahroni meminta ketegasan Polri untuk tidak segan menindak anggotanya yang ketahuan pungli.
“Ini adalah PR Polri untuk mendidik personelnya agar tidak kembali melakukan pungli. Jika ditemukan, Polri harus dengan cepat dan tegas menindak oknum tersebut, biar jera,” pungkasnya.
Komentar