Pedoman Rakyat, Mamuju – Sejumlah bayi dikabarkan lahir di tenda pengungsian warga pasca gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter melanda Sulawesi Barat.
Ada empat bayi yang dikabarkan lahir di tenda pengungsian di wilayah Sulai, Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Berdasarkan informasi warga, empat orang bayi lahir dengan selamat dimana satu diantara dilahirkan prematur di usia 7 bulan kandungan.
Baca Juga :
“Assalamu alaikum, di tempat mengungsi ada 4 bayi baru lahir, 1 diantaranya lahir prematur diusia kandungan 7 bulan (1,7)kg,” Terang Ayu Qisyam yang merupakan salah seorang petugas kesehatan di wilayah tersebut, Minggu (17/1).
Kat Dia, keempat bayi berhasil selamat namun bantuan medis serta perlengkapan bayi sangat dibutuhkan saat ini. Terutama Kelambu, sebab kondisi di pengungsian cukup terbuka tanpa ada dinding untuk menghalangi terpaan angin dan serangan serangga utamanya nyamuk.
“Saat ini butuh perlengkapan bayi diantaranya kelambu dan lain-lain, mohon bantuannya,” Pintanya lagi.
Gempa Sulawesi Barat memang diketahui menyisakan banyak cerita, selain banyaknya rumah-rumah warga rubuh akibat guncangan, potensi Tsunami juga dikhawatirkan sehingga membuat banyak warga mendirikan tenda pengungsian didaerah yang aman, meski dengan kondisi yang tidak layak dan tanpa dinding untuk mencegah terpaan angin.
Hal ini kemudian sangat memprihatinkan, terlebih bantuan bahan makanan, perlengkapan bayi, serta obat-obatan dan selimut belum terdistribusi kesemua lokasi pengungsian.
Diketahui juga hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat mencatatkan 56 orang korban jiwa dan 637 mengalami luka-luka. (dir)
Komentar