Pedomanrakyat.com, Mamuju – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Sulawesi Barat aktif dalam Capacity Building, Rapat Koordinasi, dan Penyusunan Rencana Aksi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sulawesi Barat Tahun 2026, yang berlangsung di Hotel d’Maleo, Jumat (14/11).
Kegiatan dibuka Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulbar, Eka Putra Budi Nugroho, yang menekankan pentingnya optimisme dan realisme dalam menyusun rencana aksi untuk mendorong digitalisasi daerah, meningkatkan pelayanan publik, dan PAD.
Hadir pula seluruh anggota TP2DD kabupaten, Kepala Cabang Bank Sulselbar, pemateri DKSP Bank Indonesia, serta Divisi Digital dan Layanan Kantor Pusat Bank Sulselbar yang memaparkan pengembangan Kartu Kredit Indonesia (KKI) dan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD).
Baca Juga :
Dari Pemprov Sulbar, Syaharuddin, JF Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Muda, bersama perwakilan beberapa OPD, menghadiri kegiatan. Pemprov menetapkan dua program unggulan digitalisasi 2026:
-
Percepatan elektronifikasi retribusi layanan uji mutu melalui integrasi e-Laboroji dengan pembayaran QRIS Dinamis Bank Sulselbar.
-
Optimalisasi penggunaan KKI dalam transaksi belanja daerah.
Syaharuddin menjelaskan program ini bertujuan memperkuat digitalisasi layanan publik dan akuntabilitas pengelolaan keuangan.
Kepala BPKPD Sulbar, Mohammad Ali Chandra, menegaskan dukungan penuh terhadap TP2DD dan kolaborasi dengan Bank Sulselbar serta Bank Indonesia untuk menghadirkan layanan publik yang cepat, transparan, dan akuntabel.
Langkah ini sejalan dengan Misi Kelima Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka – Salim S. Mengga, dalam memperkuat tata kelola pemerintahan dan mewujudkan pelayanan berkualitas bagi masyarakat.

Komentar