Pedomanrakyat.com, Jakarta – Rusni Masna Asmita B. alias Meta hanya bisa tertunduk lesu dan meneteskan air mata usai mencari kejelasan atas kasus pembunuhan yang menimpa suaminya Sony Rizal Taihitu (59).
Sony tewas di tangan anggota Densus 88 Antiteror berinisial Bripda HS.
Dengan memakai kerudung kuning, Meta beserta keluarga dan tim penasihat hukum mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk meminta kejelasan terkait penyelidikan kasus kematian suaminya.
Baca Juga :
Meta mengaku awalnya merasa kesulitan ketika mencari keadilan atas kasus yang menewaskan suaminya yang kini ditangani Polda Metro Jaya.
“Saya adalah istri korban, saya juga bingung disaat saya mendatangi orang yang ada di sini saya tanya, apakah pelakunya sudah ditemukan? Katanya sudah, pada hari pertama pukul 16.00 Wib sore,” kata Meta kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/2).
Kala itu, Meta mengaku sempat diminta agar kasus ini hanya akan disampaikan kepada pihak keluarga. Namun, kabar itu tak kunjung ada kejelasan hingga akhirnya, Meta datang ke Mapolda Metro Jaya untuk mencari keadilan.
“Tapi dia katakan mereka akan lakukan, jadi tolong diinikan dulu, maksudnya hanya keluarga inti saja yang boleh tahu. Tapi dia bilang juga kepada kami bahwa dia akan memberitahukan minggu ini untuk reka ulang,” ucap dia.
Bahkan sambil menangis, Meta mengungkap perasaan sedihnya yang tak kunjung dapat kejelasan.
Sejak insiden perampokan Senin (23/1) lalu ditangani Polres Metro Kota Depok, hingga akhirnya baru mendapat kejelasan saat dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
“Tapi sampai kami menunggu tidak ada kabar berita dari sini, sehingga saya merasa karena kami orang susah, orang tidak mampu ataupun tidak ada pelaporan dari saya, sehingga masalah ini disepelekan seperti itu,” ujar dia.
“Sehingga saya kembali berbicara dengan keluarga. Gimana caranya agar bisa diselesaikan urusan suami saya, karena dia adalah tulang punggung saya,” tutur Meta.
Hampir dua pekan berselang, Meta berharap agar kasus yang menewaskan suaminya segera diproses dengan hukuman setimpal. Sebab, dia merasa sangat kehilangan dengan adanya kasus ini.
“Saya juga minta tadi agar secepat mungkin ini selesai biar saya bisa menata ke depan, karena saya harus menggantikan posisinya mencari nafkah. Saya tidak mau hanya urusan bolak-balik ke tempat ini (Polda), terima kasih,” ujar dia.
Secara terpisah, Polda Metro Jaya juga telah membenarkan jika pihaknya telah menahan Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 berinisial HS yang diduga terlibat dalam aksi perampokan driver ojek online (ojol) di Depok.
“Sudah ditahan,” kata Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (7/2).
Komentar