Pedomanrakyat.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui transisi menuju ekonomi rendah karbon dan dekarbonisasi menghadirkan peluang sekaligus tantangan.
Peluang, karena ekonomi rendah karbon dapat mengkatalisasi pertumbuhan pasar yang penting termasuk teknologi energi bersih, meningkatkan kesempatan kerja di sektor berkelanjutan, dan juga mendukung transformasi sektor energi global.
Namun terdapat juga tantangan, dikarenakan besarnya pembiayaan yang diperlukan untuk mengubah ekonomi berbasis fosil.
Baca Juga :
“Sebagai Presidensi G20 tahun ini, Indonesia telah mempromosikan agenda energi transisi yang berkelanjutan, termasuk dengan mengembangkan kerangka keuangan transisi. Kami telah mengumumkan mekanisme transisi energi kami selama COP26 di Glasgow,” terang Sri saat menghadiri acara Governors Roundtable Meeting AIIB secara virtual, Rabu (26/10/2022).
Sri melanjutkan, platform Energy Transition Mechanism (ETM) dirancang untuk mempercepat penghentian pembangkit listrik tenaga batubara dan mempromosikan pengembangan energi terbarukan.
Melalui platform ini diharapkan dapat memperoleh skema pembiayaan yang tepat dan pendekatan transisi yang menguntungkan baik bagi masyarakat, ekonomi regional serta lingkungan.
“Kami sekarang bekerja dengan mitra pembangunan kami termasuk MDB melalui country platform ETM kami untuk mengimplementasikan program dan mengumumkan proyek percontohan yang dipilih dalam KTT G20 pada bulan November. Kami sangat mengharapkan partisipasi dari AIIB dalam program ini. MDB termasuk AIIB, perlu berkolaborasi dan mendukung transisi ekonomi global yang tertib dan terjangkau menuju keberlanjutan,” jelas Sri.
Komentar