Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota Komisi B DPRD Sulawesi Selatan, Syukur, meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, memberi perhatian untuk para petani tambak di Kabupaten Pinrang.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat evaluasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sulsel akhir Tahun Anggaran 2024, yang digelar Komisi B DPRD Sulsel.
Legislator NasDem Sulsel ini menuturkan bahwa, hampir 54 persen masyarakat di Kabupaten Pinrang, bekerja sebagai petani tambak.
Baca Juga :
Namun kata dia, kenyataan di lapangan kondisi saluran air yang berfungsi untuk keluar masuk air ke tamba masih menjadi keluhan masyarakat, karena tertutup pasir atau lumpur.
“Ada satu tempat di kabupaten Pinrang itu di Desa Paria, Duampanua, kegiatan masyarakat dominan petani tambak. Namun masalahnya saluran air yang mengarah ke tambak warga tiap tahun tertutup dan sudah sepuluh tahun terjadi,” jelas Syukur.
Sehingga lanjut Syukur, nanti masuk musim tabur benih, baru masyarakat bergotong royong menggali atau menguras pasir yang ada saluran air tersebut.
“Kasihan masyarakat disitu, padahal pencarian utama masyarakat disitu merupakan petani tambak,” terangnya.
Olehnya itu, Politisi Partai NasDem ini minta DKP Sulsel mencarikan solusi untuk mengatasi keluhan yang selama bertahun-tahun dirasakan warga Paria.
“Jadi mudah-mudahan dinas perikanan Sulsel bisa memperhatikan dan memberikan solusi terkait permasalahan masyarakat,” tutur Syukur.
Menanggapi itu, Kadis DKP Sulsel Muhammad Ilyas, mengatakan bahwa apa yang dipikirkan, anggota sama yang dipikirkan pihaknya. “Sebelumnya, kami telah mengantarkan surat gubernur ke kementerian untuk meminta bantuan dari pihak PU,” ujar Ilyas.
“Jadi harus ada desain khusus, seperti bronjong. Saya membutuhkan dukungan dari Dewan agar kita bisa menyusun perencanaan terlebih dahulu, membuat DED, dan kemudian menyerahkannya kepada PU,” pungkasnya.
Komentar