Pedoman Rakyat, Makassar – Keyakinan untuk memilih pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) semakin bertambah pasca debat pamungkas yang digelar Jumat (4/12/2020).
Konsistensi Danny-Fatma yang bukan “omong kosong” atau janji-janjinya “piti kana-kanai”, membuat lintas profesi semakin yakin ke pasangan nomor urut 1 itu. Mulai dari pedagang, nelayan, buruh, karyawan swasta ibu rumah tangga, milenial, hingga latar belakang profesi lainnya.
Begitu juga dukungan sangat terasa ke pasangan berpengalaman ini dari warga pemukiman di perkotaan hingga mereka yang menetap di kawasan pesisir dan pinggiran kota.
Baca Juga :
Selain punya visi-misi yang jelas, dan punya bukti nyata kepemimpinan, keduanya diyakini tak akan membahayakan Makassar jika memimpin, karena baik Danny maupun Fatma tidak punya sangkutan terlilit kredit macet triliunan.
“Jangan karena iming-imingan atau pemberian uang 200 ribu baru kita gadaikan Makassar ini. Sangat bahaya punya pemimpin kalau penyandangnya terlilit utang triliunan. Bisa-bisa Makassar ini bangkrut. Makanya saya bersama teman-teman siap memilih ADAMA’, karena sejak dulu dekkengnya rakyat,” tandas Alfian Muchtar, pemuda asal Mannuruki, Sabtu (5/12/2020).
Di tempat terpisah, Bahtiar, pedagang yang sehari-harinya berjualan di Pasar Terong ini juga menuturkan jika semakin mantap berada di barisan duet yang juga identik dengan tagline ADAMA’ tersebut. Keputusan itu diambilnya setelah menyaksikan pemaparan Danny-Fatma dari awal hingga akhir debat.
“Di debat ketiga, Danny-Fatma memperlihatkan dirinya sebagai pemimpin yang paling berpengalaman dalam menangani berbagai macam masalah di Kota Makassar. Visi misi dan programnya mudah dipahami dan menyentuh langsung semua kalangan. Saya sendiri memutuskan untuk tidak salah pilih. Memilih Danny-Fatma adalah pilihan cerdas,” katanya.
Tak hanya pedagang, dukungan untuk Danny-Fatma juga datang dari para nelayan dan warga di pinggiran kota. Mereka terkesan dengan cara Danny-Fatma menjabarkan strateginya dalam menanggulangi kemiskinan. Ditambah lagi, perhatian Danny ke masyarakat kepulauan sudah dibuktikan dan sangat nyata.
“Danny-Fatma tak asal bicara. Betul-betul yang dicarikan solusi itu adalah hal paling mendesak di lapangan. Dari empat kandidat saya percaya hanya Danny-Fatma yang mampu mewakili kami sebagai nelayan. Saya dan keluarga tidak akan lari dari pasangan nomor urut satu. Bukti kepemimpinannya juga sudah dilihat. Bisa mekarkan kecamatan untuk kepulauan,” tegas Zainuddin, warga Pulau Barang Caddi yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan itu.
Lain lagi dengan Fitriani, karyawan swasta yang sengaja menjadikan momentum debat pamungkas sebagai waktu untuk mengambil keputusan. Tekadnya memilih Danny-Fatma semakin bulat setelah menyaksikan jagoannya itu membungkam tiga kandidat lainnya dengan elegan melalui gagasan-gagasan cemerlangnya.
“Dulu pernah sempat goyah karena masifnya fitnah dan berita hoaks ke Danny-Fatma. Tapi didebat kali ini, fitnah dan berita-berita hoaks itu terbantahkan dengan sendirinya melalui pemikiran-pemikiran Danny-Fatma di panggung debat,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Danny-Fatma juga panen dukungan dari lintas profesi lainnya di Kota Makassar. Salah satu alasannya karena pasangan ini paling komitmen dalam memberantas narkoba serta peduli dengan hal-hal menyangkut perlindungan anak.
“Kita butuh pemimpin yang mampu menstimulasi sebuah cara sehingga anak-anak kita tak lagi dengan mudah terjerumus dalam perangkap narkoba. Secara tidak langsung, pemerintah juga akan meringankan beban sekolah yang selama ini kadang jadi bulan-bulanan berbagai pihak jika terjadi sesuatu dengan generasi muda kita,” ungkap Hamsiar yang berprofesi sebagai pengajar.
Tambahan dukungan untuk Danny-Fatma dari berbagai penjuru semakin lengkap dengan pengakuan warga pesisir, Syamsiah yang berdomisili di Kelurahan Barombong. Anggota majelis taklim setempat itu mengaku menyaksikan langsung debat ketiga bersama seluruh keluarga besarnya.
“Intinya sekarang kita sudah tahu mana yang benar-benar menebar komitmen dalam visi-misi, dan mana yang asal omong kosong dan kadang tidak nyambung,” demikian Syamsiah.
Sebelumnya, sejumlah aktivis dan mahasiswa ramai-ramai mempertegas sikapnya ke pasangan Danny-Fatma. Pertimbangannya, duet ini sangat berpihak ke generasi muda. Itu terukur dalam program yang tertuang di visi-misinya. (zeg)
Komentar