Pedoman Rakyat, Jakarta – Salah satu upaya pemerintah memutus penyebaran Covid-19 adalah pengadaam vaksin virus.
Justru karena vaksin Covid-19 ini, diprediksi bisa memicu terjadinya demo. Bahkan dinilai lebih besar dari aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law belum lama ini.
Prediksi tersebut diutarakan oleh penggiat media sosial, Denny Siregar.
Baca Juga :
“Sebentar lagi isu Vaksin akan jd senjata utk naikkan skala demo. Dan lebih bahaya dr Omnibus Law krn vaksin ini dikaitkan dgn agama spt haram, cina dsbnya,” tulis Denny Siregar di Twitternya, Selasa (27/10/2020).
Denny juga mengingatkan dari awal pemerintah yakni Joko Widodo dan Kominfo terkait dengan prediksinya tersebut.
“Pak @jokowi hati2, bongkar tim komunikasi di istana dan @kemkominfo nya. Mereka sdh terbukti gagal di komunikasi Omnibus,” tutup Denny.
Sebentar lagi isu Vaksin akan jd senjata utk naikkan skala demo. Dan lebih bahaya dr Omnibus Law krn vaksin ini dikaitkan dgn agama spt haram, cina dsbnya.
Pak jokowi?ref_src=twsrc%5Etfw">@jokowi hati2, bongkar tim komunikasi di istana dan @kemkominfo nya. Mereka sdh terbukti gagal di komunikasi Omnibus.
— Denny Siregar (@Dennysiregar7) October 27, 2020
Asal ditahu, pemerintah selain mengembangkan vaksin sendiri, pemerintah telah melakukan finalisasi pembelian vaksin untuk Covid-19 dari tiga perusahaan produsen vaksin, yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. (adi)
Komentar