Pedoman Rakyat, Jakarta – Perusahaan teknologi keamanan, DarkTracer, kembali membeberkan kebocoran data yang terjadi di Bank Indonesia (BI).
Dalam kicauan terbarunya disebutkan Geng Conti Ransomware terus mengunggah data internal Bank Indonesia.
Pada kebocoran pertama, data yang diambil sebanyak 487 MB, tetapi sekarang mencapai 44GB.
Baca Juga :
“PC internal yang disusupi diperkirakan berjumlah 16 pada awalnya, dan sekarang meningkat menjadi 175,” tulis akun @darktracer_int.
Sebelumnya Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara Anto Setiawan membenarkan adanya kebocoran data di BI.
Disebutkan serangan terjadi pada 17 Desember 2021, sebanyak 16 PC yang terdampak.
“Tim BSSN dan BI melakukan verifikasi terhadap konten dari data yang tersimpan. Data yang tersimpan diindikasikan merupakan data milik Bank Indonesia cabang Bengkulu,” kata Anton,
Dia pun memastikan bahwa data yang dicuri berisikan pekerjaan personal pada kantor BI cabang Bengkulu.
“Tidak ada data terkait sistem kritikal BI,” tegas Anton.
Komentar