Bank Dunia: 60% Masyarakat Indonesia Masuk Kategori Miskin

Nhico
Nhico

Rabu, 30 April 2025 21:21

Bank Dunia: 60% Masyarakat Indonesia Masuk Kategori Miskin

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Bank Dunia mencatat, sebanyak 60,3% masyarakat Indonesia pada 2024 tergolong miskin, bila dihitung berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas.

Mengutip laporan Macro Poverty outlook edisi 10 April 2025, Bank Dunia mengkategorikan Indonesia telah mencapai status negara berpendapatan menengah ke atas pada 2023.

Bank Dunia mencatat, jumlah masyarakat Indonesia mencapai 285,1 juta penduduk. Artinya 60,3% atau sekitar 171,9 juta penduduk Indonesia berkategori miskin.

Untuk diketahui, Bank Dunia menggunakan hitungan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas dengan pengeluaran sebesar US$ 6,85 per hari atau sekitar Rp 115.000 per hari dengan asumsi kuras Rp 16.780 per dolar AS.

Bila dibandingkan negara di ASEAN, persentase penduduk miskin di Indonesia menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah di posisi pertama adalah Laos dengan persentase penduduk miskin sebesar 68,9%.

Adapun jumlah penduduk miskin Indonesia juga lebih tinggi bila dibandingkan negara ASEAN lainnya, yakni Malaysia 1,3%, Thailand 7,1,% Vietnam 18,2%, dan Filipina 50,6%. Sebagai catatan, Bank Dunia tidak memasukan data kemiskinan dari Brunei Darussalam, Kamboja, dan Myanmar.

Meski demikian, Bank Dunia memperkirakan, angka kemiskinan di Indonesia akan menurun menjadi 58,7% pada 2025, turun menjadi 57,2% pada 2026, dan turun menjadi 55,5% pada 2027.

Proyeksi menurunnya jumlah penduduk miskin tersebut apabila Indonesia berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi hingga setidaknya 6%. Bank Dunia menyebut, Indonesia telah mencapai status negara berpendapatan menengah ke atas pada tahun 2023 dan bertujuan untuk mencapai status berpendapatan tinggi pada tahun 2045.

“Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah menargetkan 8% pada tahun 2029 melalui investasi yang lebih tinggi. Sementara permintaan yang kuat telah mendukung kinerja ekonomi yang stabil dan menurunkan angka kemiskinan, mempercepat pertumbuhan memerlukan penerapan reformasi struktural untuk meningkatkan potensi pertumbuhan negara dan mengurangi risiko pemanasan berlebihan,” tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (29/4).

Di sisi lain, Bank Dunia juga mencatat angka kemiskinan Indonesia hanya mencapai 16,6% pada 2024, apabila dilihat berdasarkan ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke bawah. Persentase tersebut setara dengan 44,4 juta penduduk.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro17 Mei 2025 14:39
Ketua Komisi B DPRD Sulsel Azizah Irma Salurkan 15 Ton Bibit Jagung Unggul, Sasar 35 Kelompok Tani Pinrang
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Ketua Komisi B DPRD Sulawesi Selatan, Andi Azizah Irma Wahyudiyati Irwan, menyalurkan bantuan berupa bibit jagung k...
Politik17 Mei 2025 14:16
Ikut Bimtek NasDem Sulsel, Odhika: Kami Diperintahkan Mengawal Setiap Aspirasi Masyarakat
Pedomanrakyat.com. Makassar – Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi NasDem, Andi Odhika Cakra Satriawan mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bi...
Metro17 Mei 2025 12:10
Wali Kota Makassar Munafri Pilih Andi Zulkifly Sebagai Sekda Definitif, Tunggu Rekomendasi Gubernur
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang akrab disapa Appi, secara resmi menetapkan Andi Zulkifly sebagai Sekre...
Ekonomi17 Mei 2025 12:00
Plt Dirut Hamzah Ahmad Konsultasi ke BPKP, Bahas Rencana Strategis PDAM Makassar
Pedomanrakyat.com, Makassar – Plt Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Hamzah Ahmad bersama pejabat Kepala Bagian menemui langsu...