Waspada Hand Eczema Akibat Mencuci Tangan Berlebihan

Editor
Editor

Kamis, 24 Desember 2020 14:43

Mahasiswa UI, Mazaya Shafa Ainan Dini
Mahasiswa UI, Mazaya Shafa Ainan Dini

Oleh: Mazaya Shafa Ainan Dini (Mahasiswi Universitas Indonesia" href="https://pedomanrakyat.com/tag/fakultas-kesehatan-masyarakat-universitas-indonesia/">Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia)

Pedoman Rakyat – Pada Desember 2019 dunia digemparkan oleh munculnya virus SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Penularan penyakit ini terus meningkat dan pada bulan Maret infeksi virus yang dikenal sebagai penyakit COVID-19 ini dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

Transmisi COVID-19 yang cukup mudah melalui saliva atau sekresi saluran pernapasan (droplets) dari orang terinfeksi yang batuk, bersin, atau berbicara yang dapat berada di udara maupun permukaan benda menyebabkan penyebaran penyakit terus meluas.

Maka dari itu, tindakan pencegahan menjadi pilihan terbaik untuk menahan penularan virus COVID-19. Mencuci tangan merupakan salah satu tindakan pencegahan yang paling penting dilakukan oleh masyarakat luas selain menjaga jarak (physical distancing), etika batuk dan bersin, serta memakai masker.

Seiring diterapkannya protokol mencuci tangan secara ketat, dilaporkan bahwa terjadi peningkatan insiden konsultasi dermatologi untuk hand eczema (dermatitis tangan) yang dikaitkan dengan seringnya mencuci tangan pada petugas kesehatan dan masyarakat umum, termasuk anak-anak.

hand eczema adalah dermatosis kronis dan disebabkan oleh banyak faktor yang ditandai dengan peradangan kulit di atas tangan yang secara klinis muncul sebagai dermatitis kontak iritan atau dermatitis kontak alergi. Gejala awal hand eczema adalah kemerahan dan bersisik di ruas jari dan punggung tangan yang perlahan dan kemudian berkembang menjadi plak pecah-pecah yang menyebar.

Genetika dan alergen kontak serta zat yang mengiritasi berperan dalam memicu hand eczema. Faktor risiko hand eczema antara lain yaitu sering mencuci tangan, sering memakai sarung tangan, sering terpajan dengan sabun, detergen, maupun bahan kimia lainnya, serta memiliki riwayat atopi dan dermatitis atopi.

Penyakit ini sering terjadi pada orang-orang yang bekerja sebagai pembersih atau orang-orang yang bekerja di katering, penataan rambut, perawatan kesehatan dan pekerjaan mekanik yang rentan bersentuhan dengan bahan kimia dan iritan lainnya.

Sebuah studi melaporkan tentang peningkatan konsultasi teledermatologi untuk hand eczema di India dan Italia. Penelitian di India menyebutkan dalam kurun waktu 10 hari, terdapat 16 pasien hand eczema yang terkait dengan penggunaan pembersih tangan / cuci tangan yang berlebihan.

Penggunaan pembersih gel setelah mencuci tangan dengan sabun dan pemakaian sarung tangan lateks berlapis-lapis yang lama dianggap berkontribusi dalam 24 kasus baru hand eczema dalam penelitian di Italia.

Tidak hanya menyerang orang dewasa, penelitian yang dilakukan di Danish, Denmark melaporkan bahwa terdapat peningkatan insiden anak-anak yang mengalami hand eczema dari 7,0% sebelum pandemi menjadi 12,1% saat lockdown diberlakukan, dan kemudian meningkat lagi sampai 38,3% saat penitipan anak dibuka kembali dimana diberlakukannya peraturan mencuci tangan yang sangat ketat.

Angka yang dilaporkan ini diperkirakan hanyalah sebuah “puncak gunung es” mengingat banyaknya proporsi pasien yang tidak melakukan konsultasi ke pelayanan kesehatan dalam situasi seperti ini.

Selain dialami oleh masyarakat, penelitian terbaru dari China juga menunjukkan tingginya prevalensi hand eczema(74,5%) di antara petugas kesehatan COVID-19, dan salah satu faktornya adalah karena seringnya mencuci tangan (>10 kali/hari). Sebuah studi berbasis kuesioner di Jerman yang dilakukan pada petugas kesehatan di unit COVID-19 juga menunjukkan mayoritas populasi penelitian (90,4%) melaporkan gejala yang terkait dengan dermatitis tangan akut.

Kulit merupakan pertahanan utama terhadap lingkungan luar yang mencegah masuknya patogen asing. Sering mencuci tangan dalam waktu lama menyebabkan pembengkakan stratum korneum yang menyebabkan terganggunya penghalang lipid epidermal dan akibatnya meningkatkan kepekaan kulit terhadap iritasi fisik dan kimiawi.

Mengenakan sarung tangan untuk durasi yang lama semakin memperburuk kondisi ini karena peningkatan oklusi, panas, dan keringat. Penggunaan sabun/pembersih yang berlebihan untuk kebersihan tangan menyebabkan xerosis dan gangguan fungsi pelindung kulit yang seiring waktu dapat menyebabkan dermatitis kontak.

Petugas kesehatan sangat rentan terhadap hand eczema karena mereka harus mengikuti praktik kebersihan tangan yang ketat bersama dengan penggunaan sarung tangan dalam waktu yang lama.

Keberadaan hand eczema ini dapat menurunkan kepatuhan terhadap praktik kebersihan tangan. Padahal, mencuci tangan sangat penting dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2 dan masyarakat umum dihimbau untuk mencuci tangan di setiap kesempatan. Meskipun kemungkinan terjadinya eksim tangan semakin meningkat, sangat penting untuk mengikuti praktik kebersihan tangan tanpa henti.

Beberapa anjuran dan rekomendasi tindakan pencegahan berikut dapat membantu mengurangi beban hand eczemaselama masa-masa sulit ini, yaitu:

• Tangan harus dicuci bersih setidaknya selama 20 detik dengan sabun bebas pewangi.

• Tepuk-tepuk tangan dengan perlahan dengan tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan, tangan jangan digosok dengan handuk untuk meminimalkan trauma fisik. Hindari menggunakan kembali / berbagi handuk.

• Selalu gunakan pelembab setelah mencuci tangan saat masih basah dengan lotion / krim pelembab ringan bebas pewangi. Minyak nabati (minyak kelapa, minyak zaitun) dan petroleum jelly adalah alternatif yang murah dan juga mudah didapat.

• Hindari pembersih anti-bakteri tanpa air, yang seringkali mengandung bahan seperti alkohol dan pelarut yang sangat keras di tangan.

• Jangan memakai cincin / perhiasan untuk mencegah sabun dan deterjen terperangkap di bawahnya.

• Petugas kesehatan dan orang yang menggunakan sarung tangan pelindung harus menggunakan pelembab dalam jumlah yang cukup setelah memakai. Jangan langsung memakai sarung tangan ketika tangan masih basah.

• Apabila mengalami hand eczema, segera konsultasikan ke dokter kulit baik secara langsung atau apabila tidak memungkinkan dapat melalui telekonsultasi.

Praktik kebersihan tangan penting dilakukan untuk memutus rantai penularan SARS-CoV-2 selama pandemi COVID 19. Dengan pengetahuan mengenai praktik mencuci tangan sesuai rekomendasi yang dianjurkan, hand eczema diharapkan dapat dicegah.

Pemilihan sabun atau pembersih tangan yang tepat dengan potensi kepekaan rendah serta menggunakan pelembab kulit yang memadai menjadi solusi utama dalam pencegahan hand eczema. (*)

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah27 Desember 2024 18:41
Syaharuddin Alrif Serahkan 14 Combine Harvester: Semoga Tingkatkan Ekonomi Petani Sidrap
Pedomanrakyat.com, Sidrap – Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, melakukan penyerahan bantuan combine harvester, d...
Ekonomi27 Desember 2024 17:59
Kalla Translog Gelar Kegiatan CSR Mengajar-Berbagi di Desa Babangen Bantaeng
Pedomanrakyat.com, Makassar – Kalla Translog menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan aktif berkontribusi dal...
Metro27 Desember 2024 17:14
Hasil Reses Fraksi NasDem: Sulsel Butuh Perbaikan Infrastruktur, Sistem Sanitasi, Drainase, dan Kesehatan
Pedomanrakyat.com, Makassar – Fraksi NasDem DPRD Sulawesi Selatan, melaporkan hasil Reses Masa Persidangan I (satu) Tahun 2024/2025 Anggota Frak...
Nasional27 Desember 2024 16:07
Kasus Manipulasi Emas Antam, Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Pengusaha yang dikenal sebagai crazy rich Surabaya, Budi Said divonis 15 tahun penjara dalam kasus dugaan korupsi m...