Pedomanrakyat.com, Makassar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar mengeluarkan rilis peringatan dini cuaca di Sulawesi Selatan.
Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet mengungkapkan bahwa, kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel.
“Hasil analisis terkini menunjukkan suhu muka laut dalam kondisi hangat 29 hingga 31 derajat celsius di perairan sekitar Sulawesi Selatan,” kata Irwan melalui keterangan tertulisnya, Senin (28/11/2022).
Baca Juga :
Lanjut Irwan bahwa, kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb diprakirakan dalam kondisi basah 70 sampai 100 persen.
“Serta adanya pertemuan angin (ITCZ) menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulawesi Selatan,” tuturnya.
Olehnya itu, prakiraan tanggal 29 November sampai 1 Desember 2022, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat.
Adapun kabupaten-kota berpotensi hujan sedang hingga lebat terjadi di Kabupaten Pinrang, Pare-Pare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Takalar dan Kota Makassar.
Kemudian Wilayah Sulsel bagian tengah melipui Kabupagwn Soppeng, Sidrap dan Gowa. Selanjutnya wilayah Sulsel bagian selatan dan timur meliputi Kabupayen Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar.
“Wilayah Sulawesi Selatan bagian utara meliputi Kab/Kota. Luwu Utara, Palopo, Luwu. Scrta potensi angin kencang di pesisir barat dan selatan Sulawesi Sclatan,” beber Irwan.
Selain itu, masyarakat dihimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulsel, karen gelombang dengan ketinggian Moderate Sea (Gel. 1.25 hingga 2,5 m) terjadi di Perairan Sabalana, Perairan Kepupauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Perairan Pulau Bonerate – Kalaotoa, dan Laut Flores.
“Peringatan Dini: Kota/Kab. Luwu Utara, Palopo, Luwu, Pinrang, Sidrap, Parc-Pare, Soppeng, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Kepulauan Selayar,” terangnya.
“Menyikapi kondisi diatas diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi,” lanjutnya
Pasalnya, dampak tersebut antara lain banjir/genangan, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran dan meluapnya area tambak budidaya.
“Masyarakat diharapkan selalu mengikut informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” tutupnya.
Komentar