Pedoman Rakyat, Jakarta – Presiden Jokowi secara mendadak melakukan blusukan ke Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (3/1).
Mengutip rilis Biro Pers Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Jokowi ingin memastikan semua alat penanganan banjir yang ada di Waduk tersebut berfungsi secara optimal.
Setibanya di lokasi, Jokowi langsung mengecek sejumlah alat berat bersandar di sisi Waduk Pluit. “Ini (alat) enggak jalan?” tanya Presiden kepada operator alat berat yang ada di lokasi.
Baca Juga :
“Sedang off dulu Pak,” jawab salah seorang operator yang bertugas di waduk tersebut.
Setelah berdialog sebentar dengan operator alat berat, suami Iriana yang datang hanya dengan dikawal oleh Paspampres itu langsung menuju salah satu rumah pompa Waduk Pluit.
Presiden pun kembali berdialog dengan salah seorang petugas yang berada di lokasi sembari berkeliling rumah pompa. Setelah memastikan semua beroperasi normal, Jokowi meninggalkan Waduk Pluit.
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sidak Presiden tersebut merupakan langkah yang tepat.
“Presiden tentunya ingin memastikan Waduk Pluit yang berfungsi sebagai tampungan sementara (polder) yang masuk dari Kali Cideng, anak Kali Ciliwung dan saluran drainase sekitarnya dapat beroperasi dengan normal,” ucap Basuki dilansir JPNN.
Selain itu, waduk ini dilengkapi dengan pompa yang fungsi utamanya pada saat kondisi banjir dan pasang air laut (rob), dimana air akan dipompa dari Waduk Pluit ke laut.
Basuki juga menjelaskan bahwa tampungan Waduk Pluit adalah 3,29 juta m3 yang dilengkapi dengan 3 rumah pompa berkapasitas total 49 m3/detik.
“Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2080 hektar, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan (Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota, dll). Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” ucap Basuki.
Pengoperasian Waduk Pluit berada di bawah tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta. Waduk Pluit selesai dibangun tahun 1973, sedangkan pompanya mulai dibangun tahun 1978 dan selesai 1984. Rehabilitasi terakhir selesai dilaksanakan tahun 2014. (zul)
Komentar