Pedoman Rakyat, Maluku – Dua orang polisi yang bertugas di Polres Kepulauan Aru, Polda Maluku, Bripka RH dan Brigadir DT dipecat atau diberhentikan dengan tidak dengan hormat karena dinilai melakukan disersi dan menelantarkan anak istri.
Meski keduanya tidak hadir, upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) tetap dilakukan tepat di Aula Ursia Urlima Polres Kepulauan Aru. Dua mantan anggota Polri ini diberhentikan berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Nomor: KEP /248/VIII/2021, tanggal 18 Agustus 2021 untuk DT, dan RH berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Nomor: KEP /305/IX/2021, tanggal 21 September 2021.
Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Sugeng Kundarwanto dalam amanatnya menegaskan, upacara PTDH yang dilaksanakan sesuai dengan keputusan Kapolda Maluku tentang penjatuhan hukuman pemberhentian tidak dengan hormat kepada setiap personel yang dianggap sudah tidak layak menjadi anggota Polri.
Baca Juga :
“Selaku pimpinan, kita sudah melakukan upaya-upaya pembinaan terhadap kedua anggota yang bersangkutan. Namun, hingga sampai keputusan ini ditetapkan keduanya tidak menunjukkan perubahan ke arah yang positif,” ucap Sugeng Kundarwanto, Kamis (30/9/2021).
Sugeng mengaku berharap melalui momentum tersebut, ke depannya tidak ada lagi personel Polres Kepulauan Aru yang melakukan pelanggaran, apalagi sampai diberhentikan dengan tanpa hormat.
“Jadikan momentum ini sebagai awal dari segala perubahan positif supaya kedepan tidak ada lagi personel Polres Kepulauan Aru yang melakukan pelanggaran apalagi sampai diberhentikan dengan tidak hormat,” tandas Sugeng.
Komentar