Gara-gara KTP, Belasan Waria Harus Meninggal karena Kekurangan Gizi

Nhico
Nhico

Jumat, 30 Juli 2021 09:15

Ilustrasi
Ilustrasi

Pedoman Rakyat, Jakarta – Persyaratan administrasi menjadi masalah besar bagi kelompok yang mengatasnamakan waria. Padahal, sederet program jaring pengaman sosial seperti bansos digelontorkan pemerintah dalam rangka mengantisipasi dampak ekonomi kebijakan penanganan pandemi COVID-19.

Sayangnya, hampir semua program tersebut memiliki berbagai persyaratan administrasi yang justru menjadi kesulitan lain bagi masyarakat buat mengakses bantuan.

Kendala ini juga turut dirasakan kelompok transpuan atau waria yang sebagian besar kehilangan pekerjaan sejak pandemi COVID-19 merebak. Ini diamini oleh Manajer Program Yayasan Kebaya Ruly Mallay. Kebaya ini merupakan yayasan yang menjadi rumah singgah kelompok transpuan di Yogyakarta.

Menurut Rully, KTP menjadi salah satu kendala sebagian besar transpuan kesulitan mendapatkan akses layanan publik, layanan kesehatan, hingga bantuan sosial. Selain karena sebagian besar misalnya memiliki KTP yang tak sesuai dengan domisili karena notabene perantau, sebagian juga karena memang belum mendapatkan kartu identitas elektronik itu sampai sekarang.

“Teman-teman yang benar-benar berdomisili kadang-kadang dilewatkan pendataannya, karena dianggap komunitasnya mungkin secara tidak sengaja atau mungkin sengaja mereka terlewatkan dari pencatatan. Bahwa mereka sangat layak mendapatkan akses bantuan langsung tunai, pendidikan rata-rata kurang, skil juga kurang, penghasilan jelas kurang sekali,” ungkap Rully seperti dikutip dari Kumparan.

Alhasil, susahnya mengakses bantuan di tengah kehilangan penghasilan membuat sebagian besar bertahan sendirian di kosan atau kontrakan. Situasi tersebut, membuat setidaknya belasan transpuan meninggal di tengah pandemi justru karena persoalan lain seperti kekurangan asupan gizi.

“Itu terjadi dari awal pandemi ini, 11 kawan-kawan yang meninggal lebih banyak karena infeksi, terus kekurangan asupan nutrisi, vitamin, pengobatan yang tidak komprehensif. Itu beberapa faktor penyebabnya bukan justru karena COVID-19,” sambungnya.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro18 Januari 2025 20:24
Akademisi Apresiasi Rakor Pangan di Sulsel, Prof Marsuki DEA: Momentum Perbaikan Infrastruktur Pertanian
Pedomanrakyat.com, Makassar – Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Pangan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI Zulkifli Has...
Metro18 Januari 2025 18:19
Kabar Baik Buat Pecinta Sepak Bola, Stadion Sudiang Akan Segera Dibangun Tahun 2025
Pedomanrakyat.com, Makassar – Sekretaris Komisi E DPRD Sulsel, dr. Fadli Ananda, mengatakan bahwa pembangunan stadion Sudiang telah mencapai tit...
Ekonomi18 Januari 2025 17:34
Waspada! Marak Modus Penipuan Catut Aplikasi Coretax DJP
Pedomanrakyat.com, Makassar – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengidentifikasi beberapa modus penipuan terbaru yang mengatasnamakan pejabat/pega...
Metro18 Januari 2025 17:24
Fraksi Mulia DPRD Makassar Minta Pemkot Tunda Lelang Kegiatan Fisik 2025
Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi Mulia mengimbau seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Peme...