Pedomanarakyat.com, Haiti – Negara di Kepulauan Karibia sebelah selatan Amerika Serikat (AS), Haiti, kacau betul.
Negara dikuasai geng bersenjata, penjara dibobol, dan Perdana Menteri (PM) entah di mana.
Ada tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang masih bertahan di negara itu.
Baca Juga :
Informasi itu disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Havana, Kuba, dalam siaran pers yang diterima detikcom pada Selasa (5/3/2024).
“KBRI Havana yang membawahi negara Haiti mengimbau 7 WNI yang bekerja sebagai spa terapis untuk waspada dan tidak keluar rumah akibat kondisi politik dan keamanan di ibu kota Haiti, Port au Prince, yang terus memanas sejak awal Februari 2024 akibat janji PM Ariel Henry untuk melaksanakan pemilu pada tanggal tersebut tidak dilaksanakan dengan alasan situasi keamanan di Haiti yang belum kondusif,” tulis KBRI Havana.
Pada 28 Februari lalu, saat Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, berada di Kenya, geng kriminal menyerang Penjara Nasional Port au Prince.
Peristiwa itu mengakibatkan 12 orang tewas dan 4.000 narapidana kabur dari penjara, padahal sebagian dari napi itu adalah anggota geng berbahaya.
“Saat ini geng kriminal bersenjata telah menguasai 80% wilayah Ibu Kota Port au Prince,” kata Duta Besar RI di Havana, Nana Yuliana.
Geng terkuat di Haiti bernama Barbecue. Geng ini bertekad menahan Kepala Polisi Nasional Haiti, para menteri, dan akan mencegah PM Haiti Ariel Hendry kembali ke Haiti.
Komentar