Pedomanrakyat.com, Jakarta – Harga minyak turun lebih dari 1% pada hari Selasa di tengah data ekonomi China yang lesu ditambah dengan kekhawatiran bahwa pemotongan suku bunga tak terduga Beijing.
Dikutip dari CNBC, Rabu (16/8/2023), harga minyak mentah Brent berjangka turun USD 1,31, atau 1,5%, menjadi USD 84,90 per barel pada pukul 10:56 EDT (1456 GMT). Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun USD 1,44, atau 1,8% menjadi USD 81,07.
Pemotongan pasokan oleh Arab Saudi dan Rusia, bagian dari grup OPEC + yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, telah membantu membangkitkan reli harga minyak selama tujuh minggu terakhir.
Baca Juga :
Namun, data output industri dan penjualan ritel China pada hari Selasa menunjukkan ekonomi melambat lebih lanjut bulan lalu, mengintensifkan tekanan pada pertumbuhan yang sudah goyah dan mendorong otoritas untuk memangkas suku bunga kebijakan utama untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.
Ketika pasar minyak tampaknya nyaman, sering kali China menjadi penyemprot api nomor satu, menutupi mereka yang memimpikan harga di atas USD 90, kata John Evans dari pialang minyak PVM. China adalah importir minyak terbesar dunia.
Komentar