Pedoman Rakyat, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kepala daerah untuk menyegerakan belanja APBD, khususnya belanja modal. Kepala Negara mencermati bahwa per akhir Maret lalu, belanja modal baru terealisasi sebesar 5,3 persen. Padahal, perputaran uang yang dihasilkan melalui belanja modal tersebut akan sangat menentukan pertumbuhan ekonomi.
“Saya mengajak kepada seluruh provinsi, kabupaten, dan kota segerakan yang namanya belanja pemda, belanja APBD, segerakan,” ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara, Rabu (28/4/2021).
Kepala Negara Republik Indonesia itu bilang belanja pegawai masih belum maksimal sekitar 63%. Sementara itu belanja modal yang disebut penting baru sebesar 5%.
Baca Juga :
Bekas Gubernur DKI Jakarta itu menyebut transfer ke daerah tersebut tidak langsung dibelanjakan. Anggaran yang telah ditransfer tersebut masih mengendap pada saldo bank.
“Jadi transfer dari pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan, tapi ditaruh di bank. Ini yang menyebabkan nanti mengerem laju pertumbuhan ekonomi. Akhir Maret saya lihat di perbankan daerah ada Rp182 triliun. Tidak segera dibelanjakan,” ucapnya.
“Hati-hati, Rp 182 triliun ini uang yang sangat guede sekali. Ini kalau segera dibelanjakan, uang akan berputar di masyarakat akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tidak kecil,” ungkap Jokowi.
Selain itu, bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi ini juga harus segera disalurkan. Konsumsi masyarakat melalui sejumlah bantuan tersebut, selain dapat membantu masyarakat, nantinya juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Yang saya lihat per April kemarin yang sudah tersalurkan baru 32 persen. Masih kecil sekali, baru Rp1,5 triliun. Angka-angka seperti ini selalu saya ikuti sehingga sore hari ini saya ingatkan kembali karena itu penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” demikian kata Presiden.
Komentar