Komnas HAM Ingin Pastikan Pengobatan Korban Kanjuruhan Ditanggung Pemerintah hingga Tuntas

Editor
Editor

Senin, 17 Oktober 2022 14:19

Tragedi Kanjuruhan.(F-INT)
Tragedi Kanjuruhan.(F-INT)

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ingin memastikan semua korban luka saat tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur (Jatim), mendapat pengobatan hingga sembuh.

Semua biaya pengobatan korban Kanjuruhan akan ditanggung oleh pemerintah daerah.

‎”Ada berita bahwa dengan pengumuman dari Pemprov Jawa Timur, itu ada penghentian pembiayaan terkait luka-luka ini,” kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam di kantornya, Senin (17/10/2022).

Dia menjelaskan, untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, pihaknya tengah menggali informasi kepada Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI).

“Jika (informasi) ini benar, kami minta supaya ini dievaluasi ulang. Kenapa? Ya karena satu, jumlah luka lebih banyak. Terus ada luka yang harus terus terjadi. Misalnya luka mata yang tidak hanya merah, ada yang kecokelatan, ada yang kehitaman, itu kan butuh perawatan dan sebagainya. Ada luka-luka yang lain yang mungkin juga belum terdata,” bebernya.

Menurutnya, saat Komnas HAM datang langsung ke Malang, Jawa Timur, menemukan korban tragedi Kanjuruhan yang mengalami sesak nafas dan belum dirawat di rumah sakit.

“Itu rujuknya ke kami, minta tolong, kami sarankan (berobat) ke RS Syaiful Anwar dan itu bisa. Kalau sekarang ini (biaya) ditutup, ini problem. Makanya kami sedang telusuri ini dan kalau memang ini terjadi kami minta supaya ini dievaluasi,” katanya.

Komnas HAM ingin memastikan semua korban luka saat terjadi tragedi Kanjuruhan mendapat pengobatan‎ hingga tuntas. “Iya, sampai sembuh,” imbuhnya.

Kabar pen‎ghentian biaya pengobatan oleh Pemprov Jawa Timur ini berembus dari Aremania, suporter Arema bahwa Pemprov Jawa Timur menghentikan pembiayaan yang luka-luka, karena soal data dan lain sebagainya.

“Ini amat kami sayangkan. Karena satu, jumlah lukanya sangat banyak. Di saat-saat pascaperistiwa macam-macam, semua orang mengkonsolidasi soal meninggal, data yang meninggal. Data yang luka tidak terlalu diperhatikan. Jumlahnya lebih banyak, banyak juga yang tidak melaporkan,” imbuhnya.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro29 April 2025 21:37
Legislator Sulsel Syukur Suarakan Keluhan Petani Pinrang, Bulog Pastikan Serap Gabah Sesuai Harga
Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota Komisi B DPRD Sulawesi Selatan, Syukur, menyampaikan permasalahan yang dikeluhan para petani sawah di Kabu...
Metro29 April 2025 21:03
Wali Kota Parepare Tasming Hamid Jajaki Kerjasama Pendidikan Digital dengan Google
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Wali Kota Parepare, Tasming Hamid menghadiri agenda prestisius “Google for Education Leader Series” yang digela...
Daerah29 April 2025 20:07
Pemkab Soppeng Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting Jadi 22 Persen di 2025
Pedomanrakyat.com, Soppeng – Kabupaten Soppeng menggelar Rapat Koordinasi Bidang Konvergensi Upaya Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting ...
Metro29 April 2025 19:34
Pemprov Sulsel Dukung Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Pedomanrakyat.com, Makassar – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirm...