Pedomanrakyat.com, Makassar – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) angkat bicara, usai aksi demonstrasi kelangkaan minyak goreng yang berujung ricuh di depan gedung DPRD Kota Makassar.
Ketua PC PMII Kota Makassar, Ma’ruf Pangewa mengatakan, aksi demonstrasi anarkis yang mengatasnamakan PMII itu sama sekali tidak mencerminkan sebagai kader PMII.
“Mahasiswa yang melakukan aksi hari ini dan anarkis bahkan melakukan diduga melakukan tindakan pidana, adalah mahasiswa yang tidak mencerminkan sebagai kader PMII. Apalagi kalau sampai melukai masyarakat, serta petugas yang melakukan pengamanan di lapangan,” kata Ma’ruf dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (8/3/2022).
Baca Juga :
“Demonstrasi memanglah baik jika penyampaian aksi dilakukan dengan cara yang beradab dan sudah seharusnya dilakukan di negara demokrasi. Namun, mahasiswa yang melakukan aksi harus paham aturan, aksi yang sifatnya anarkis tidaklah dibenarkan oleh siapapun,” sambungnya.
Ma’ruf menegaskan bahwa, jika ada kader PMII yang terbukti melakukan pelanggaran hukum, maka pihaknya bakal menyerahkan penuh ke pihak penegak hukum.
“Apapun itu jika ada kader PMII Makassar yang terbukti melakukan pelanggaran pidana saat unjuk rasa maka kami selaku Pengurus Cabang yang sah di Kota Makassar, meminta kepada pihak yang berwajib silahkan untuk menyelesaikan masalah itu sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Anggota Polisi yang menjadi korban penganiayaan oleh mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) saat aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Makassar, resmi melapor.
Laporan tersebut tertuang dalam Laporan Polisi (LP) bernomor /402/III/2022/SPKT/Polrestabes Makassar.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS mengatakan, pihaknya tegas melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
“Anggota yang jadi korban sudah melapor secara resmi. Kami akan selidiki kasus ini,” ungkap Lando.
Komentar