Pedoman Rakyat, Malaysia – Kasus perceraian di Malaysia cukup mengkhawatirkan. Dikabarkan rata-rata setiap satu jam ada lima permohonan cerai yang masuk.
Hal itu dikemukakan Wakil Menteri di Departemen (Hukum) Perdana Menteri, Datuk Mas Ermieyati Samsudin, seperti yang disadur dari The Star, Selasa (12/10/2021).
“Rata-rata 18 permohonan cerai diajukan oleh pasangan non-Muslim dalam sehari, sementara 121 pasangan Muslim mengajukan cerai dalam sehari,” jelasnya.
Baca Juga :
“Ini menghasilkan rata-rata lima berkas perceraian per jam,” tambahnya lagi.
“Bahkan saat kita berbincang sekarang, ada pasangan yang mengajukan gugatan cerai,” tuturnya.
“Bukankah ini sangat mengkhawatirkan?” ujarnya dalam pertemuan di parlemen, Selasa (12/10) ini.
Ermieyati sebelumnya memberikan informasi kepada parlemen bahwa lebih dari 76.000 permohonan cerai diajukan oleh pasangan non-Muslim maupun Muslim dalam kurun waktu Maret 2020 dan Agustus tahun ini.
Dari angka itu, 10.346 pengajuan dilakukan oleh non-Muslim. Mas Ermieyati menambahkan, dari jumlah tersebut, Selangor mencatat jumlah permohonan terbanyak dengan total 3.160, disusul Kuala Lumpur (2.893) dan Perak (1.209).
Dia juga mengatakan terdapat 66.440 permohonan cerai oleh pasangan Muslim dalam periode yang sama.
Mas Ermieyati mengatakan bahwa Selangor memiliki catatan tertinggi dengan 12.479 kasus diikuti oleh Johor (7.558) dan Kedah (5.985).
“Saya perlu mencatat bahwa jumlah kasus terkait dengan berkas perceraian, bukan berarti mereka berakhir dengan perceraian,” tutupnya.
Komentar