Pedoman Rakyat, Makassar – Sejumlah rekanan proyek milik Pemprov Sulsel mengeluh karena belum dibayar. Padahal pengerjaan proyek sudah lama selesai. Keluhan ini dilontarkan Firdaus Deppu. Mantan Ketua OKK BPD HIPMI Sulsel ini menyebut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah tak punya langkah taktis. “Bagaimana upaya mereka supaya ini cepat terbayar,” kata Firdaus, Senin (1/2/2021).
Firdaus mengatakan, harusnya hal seperti ini tidak boleh terjadi. Karena menyangkut kepentingan banyak orang. “Harusnya mereka punya langkah taktis. Kedepannya pemerintah Provinsi Sulsel harus cermat dan jeli ketika melakukan penganggaran, rekanan yang sudah bekerja anggarannya sudah tersedia, begitu selesai langsung terbayarkan,” lanjut Firdaus.
Masih menurut Firdaus, selama ini rekanan sudah cukup bersabar menanti. Tapi, kondisi pandemi Covid-19 membuat kepentingan para rekanan untuk segera dibayar menjadi kian mendesak. “Mencari pekerjaan sangat susah apalagi begini orang tidak terbayarkan. Kedepannya saya takutkan tidak ada lagi orang yang mau bekerja sebagai rekanan, karena ketakutan tak terbayarkan itu ada,” tegas Firdaus yang juga mantan pengurus BPP HIPMI Pusat itu.
Baca Juga :
Firdaus juga meminta DPRD melakukan fungsi pengawasan dalam penganggaran. Supaya apa yang dilakukan Pemprov Sulsel bisa lebih terpantau. “Karena Pemprov kurang cermat,” tutup Firdaus.
Diketahui Sejumlah kontraktor yang menggarap proyek fisik maupun pengadaan di Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang hingga saat ini belum terbayar. Diduga, pembayaran tidak dilakukan oleh Pemprov Sulsel, karena kas keuangan kosong. Padahal tanggungjawab pekerjaan telah diselesaikan pada awal Desember 2020.(*)
Komentar