Petepete, Nasibmu Kini (3-Habis): Mengulik Memori, Membekas di Hati

Jennaroka
Jennaroka

Selasa, 25 Mei 2021 00:58

Angkutan umum petepete di sudut Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin (24/5/2021).
Angkutan umum petepete di sudut Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin (24/5/2021).

Pedoman Rakyat, Makassar – Dulu dia primadona, sekarang merana. Begitu nasib angkutan umum dalam kota di Makassar yang sudah turun temurun disebut petepete.

Tergerus oleh zaman. Kecanggihan teknologi, membuat petepete tak mampu bersaing dengan transportasi online. Petepete pernah berjaya di eranya. Setidaknya, hingga awal tahun 2000. Perlahan tapi pasti, eksistensi petepe memudar.

Penelusuran penulis, dalam beberapa literasi digital, ada beberapa versi asal-usul kata petepete. Dikulik dari daenggassingdotcom, ada cerita kalau pete-pete adalah penyebutan untuk singkatan dalam bahasa asing, Public Transportation (PT).

Karena jumlahnya yang banyak maka pengucapan PT diulang sebagai mana umumnya pengucapan benda jamak dalam bahasa Indonesia, maka jadilah nama petepete disematkan kepada angkutan kota di Makassar. Penyebutan angkutan kota sebagai petepete, hanya di Makassar. Kota besar lainnya di Indonesia, punya sebutan lain.

Penulis juga menemukan literasi digital lainnya. Pada kata kunci “asal usul penamaan petepete di Makassar” pada laman google, maka didapati petepete berasal dari istilah lokal Makassar. Saat merujuk uang receh pecahan lima rupiah atau sepuluh rupiah. Nominal tersebut acapkali digunakan para penumpang moda transportasi saat membayar jasa supir, utamanya pada dekade 1960-an. Literasi digital ini menempati posisi teratas di google.

Dari dua literasi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa petepete adalah bagian tak terpisahkan dari Kota Makassar. Sudah menjadi identitas, malah. Untk mendukung kesimpulan ini, penulis kemudian melakukan riset. Harus diakui, riset ini cukup dadakan. Semacam survei lah. Narasumbernya, beberapa orang di sekitar penulis. Kawan lebih tepatnya.

Mayoritas berusia 30-an, mendekati 40. Responden pertama, bernama Muhammad Syaifullah, seorang kontraktor. Sewaktu masih kuliah, petepete menjadi bagian “kisah suksesnya” meniti karir sebagai kontraktor sukses. “Saya kuliah di Unhas (Universitas Hasanuddin) Makassar. Sejak mahasiswa baru sampai sarjana, saya pakai petepete kemana-mana,” tuturnya.

Diakui Ipul, sapaan akrab Syaifullah, petepete begitu membekas di hatinya. Petepete bahkan disebutnya melatih kesabaran. “Harus sabar karena supir petepete itu kan cari penumpang. Ya pasti banyak singgah-singgahnya,” kata dia.

Ada pengalaman yang tak akan terlupakan untuk Ipul. Sewaktu berstatus mahasiswa baru di Unhas, dia telat di hari pertama ospek. “Gara-gara itu petepete banyak singgah cari dan menunggu penumpang. Saya akhirnya terlambat sampai kampus di hari pertama ospek. Padahal saya berangkat subuh dari rumah. Habis saya dikerjai senior,” kenangnya.

Diakui Ipul, petepete memang sudah tak lagi jadi pilihan. Disamping kemudahan masyarakat membeli kendaraan dengan fasilitas cicilan, hadirnya transportasi online juga membuat petepete kini tak lagi jadi pilihan. “Tapi ya kasihan juga sampai akhirnya supir petepete ini kehilangan mata pencaharian,” sambung Ipul.

Narasumber lainnya adalah Ita. Wanita paruh baya. Sampai hari ini, dia masih setia memilih petepete sebagai sarana transportasi. Untuk transportasi online, kata Ita, hanya sesekali saja. “Karena (petepete) lebih murah. Lebih gampang juga dicarinya,” katanya.

Penulis : Wawan-Jennaroka

 Komentar

Berita Terbaru
Metro19 Mei 2025 23:32
Kabar Baik! Koperasi Desa Merah Putih di Sulsel Bisa Dapat Modal Usaha Sampai Rp3 Miliar
Pedomanrakyat.com, Makassar – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyampaikan progres pembentukan Koperasi Desa/Keluraha...
Ekonomi19 Mei 2025 22:41
CEO KALLA Paparkan Fokus Bisnis Renewable Energy dalam Board Forum Mandiri Group
Pedomanralyat.com, Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) KALLA, Solihin Jusuf Kalla, telah memaparkan fokus bisnis KALLA dalam Board Forum Man...
Daerah19 Mei 2025 22:26
Bupati Irwan Dampingi Mentan RI Saksikan Panen Raya Padi di Desa Margomulyo
Pedomanrakyat.com, Lutim – Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam mendampingi Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI ), Andi Amran Sul...
Metro19 Mei 2025 21:42
100 Hari Kerja Pemerintahan Munafri-Aliyah, Kasrudi: Tidak Ada Kerja-kerja Nyata
Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi Gerindra, Kasrudi, menilai belum ada langkah konkret yang ditunjukkan oleh ...