Pedomanrakyat.com, Turki – Rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki serta serangan terbarunya terhadap Jalur Gaza menunjukkan bahwa negara itu tidak memiliki niat untuk berdamai.
Hal tersebut disampaikan Direktur Komunikasi Turki, Burhanetin Duran, pada Selasa (29/10).
“Sebaliknya, Israel berniat melanjutkan pendudukan dan genosida. Serangan terbaru ini sekali lagi menunjukkan bahwa Israel merupakan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Duran melalui platform media sosial Turki, NSosyal, seperti dikutip Antara.
Baca Juga :
Duran menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk kebijakan yang disebutnya sebagai genosida terhadap warga Palestina. Ia menegaskan, Turki akan terus mendukung perjuangan Palestina dan berdiri teguh melawan penindasan.
“Turki akan selalu bersama mereka yang tertindas, menjadi suara keadilan dan kemanusiaan,” ujarnya.
Pada hari yang sama, tentara Israel melancarkan serangan udara dan artileri di Jalur Gaza setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan operasi tersebut dengan alasan dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas diberlakukan di Gaza sejak 10 Oktober berdasarkan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Perjanjian itu mencakup pertukaran sandera dan tahanan serta upaya rekonstruksi di wilayah tersebut.
Pekan lalu, parlemen Israel juga melakukan pemungutan suara untuk memberikan persetujuan awal terhadap rancangan undang-undang yang memaksakan kedaulatan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, langkah yang turut dikecam oleh Amerika Serikat.

Komentar