Pedomanrakyat.com, Barru – Pemkab Barru, Sulawesi Selatan, menetapkan tanggap darurat banjir dan longsor di sana. Penetapan dilakukan setelah banjir dan longsor melanda sejumlah desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Barru, Jumat, 20 Desember 2024.
Rinciannya, delapan desa di Kecamatan Tanete Rilau, enam desa di Kec. Mallusetasi, enam desa di Kec. Barru, enam desa di Tanete Riaja, empat desa di Kec. Balusu, dua desa di Kec. Soppeng Riaja, dan satu desa di Kec. Pujananting.
Menurut juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, berdasarkan data yang masuk per Senin, (23/12/2024), ada 55.662 ribu jiwa terimbas banjir di Kab. Barru. Kata dia, penanganan tanggap darurat masih berlangsung hingga hari ini.
Baca Juga :
“Lebih dari 17.000 KK terdampak banjir di tujuh kecamatan tersebut. Selain populasi terdampak, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan satu warga meninggal dunia akibat banjir,” ucapnya melalui keterangan pers, Senin, (23/12/2024).
Selain banjir, tanah longsor juga melanda beberapa titik di Kabupaten Barru. Titik longsor terdapat di sejumlah desa di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Mallusetasi, Soppeng Riaja, Balusu, Tante Rilau, Tanete Riaja, dan Pujananting.
“Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, sebagian besar akses jalan yang terdampak longsor belum tertangani, sehingga aksesibilitas warga masih terhambat. Bencana tanah longsor ini berdampak pada 1.122 KK atau 3.911 jiwa,” jelasnya.
Muhari menambahkan, BPBD Kabupaten Barru telah memberlakukan tanggap darurat untuk merespons banjir dan longsor. Bencana terjadi salah satunya lantaran hujan lebat.
Kata dia, pos pengungsian disiapkan untuk masyarakat yang ingin mengungsi, namun akses jalan yang cukup jauh membuat warga enggan dan memilih mengungsi secara mandiri.
“Pihak BPBD juga mengaktifkan dapur umum dan melakukan pendistribusian bantuan kepada warga terdampak banjir dan longsor yang terjadi dini hari sekitar pukul 01.00 WITA,” tuturnya.
Prakiraan cuaca sepekan ke depan di Kecamatan Barru masih berpotentsi hujan ringan hingga petir. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi ekstrem.
Komentar