Akademisi UI: Siapa Bilang Menipis, Stok Beras Nasional Justru Melimpah

Muh Saddam
Muh Saddam

Sabtu, 29 Oktober 2022 10:12

Akademisi UI: Siapa Bilang Menipis, Stok Beras Nasional Justru Melimpah

Pedomanrakyat.com, Depok – Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Riyanto menilai stok beras nasional yang ada saat ini masih cukup banyak. Bahkan dia menyebut perbatasan Indonesia cendrung melimpah.

Hal ini dia baca dari hitungan data BPS yang menyebutkan bahwa produksi padi tahun ini mencapai 55,67 juta ton GKG, meningkat sebesar 1,25 juta ton atau 2,30 persen jika ibandingkan Tahun 2021 yang hanya 54,42 juta ton.

“Bukan menipis. Yang ada adalah stok beras kita sedikit terganggu karena fenomena musiman. Dan itu bukan hal yang aneh. Bulan oktober kan memasuki musim tanam otomatis harga akan naik. Tapi kenaikannya juga masih normal. Disinikah kesempatan petani untuk melepas berasnya ke pasar. Mereka harus menikmati juga doang harga yang bagus ini,” ujar Riyanto, Sabtu (29/10/2022).

Sementara berdasarkan data, Riyanto mengatakan produksi beras konsumsi penduduk pada tahun ini mencapai 32,07 juta ton, meningkat 718,03 ribu ton atau 2,29 persen jika dibandingkan produksi beras Tahun 2021 yang hanya 31,36 juta ton.

Adapun produksi beras tahun ini mengalami surplus 1,88 juta ton atau lebih tinggi jika dibanding surplus Tahun 2021 yang hanya 1,31 juta ton.

“Jadi mana mungkin beras kita menipis sementara data BPS mengatakan kondisi beras kita melimpah. Tentu kita bisa hitung dari mana sumbernya. Kan ada yang di bulog dan ada juga yang di lapangan atau di masyarakat,” katanya.

Masih berdasarkan data BPS, prognosa luas panen padi 2022 mencapai 10,61 juta hektare dengan produktivitasnya mencapai 5,2 ton/ha.

Sementara, produksinya mencapai 55,67 juta ton GKG atau setara 32,07 juta ton beras. Kemudian untuk konsumsinya mencapai 30,20 juta ton, surplus setahun 1,87 juta ton dan surplus kumulatif 11,64 juta ton

“Jadi stok beras cukup aman dan hasil survey tahun ini (SCBN BPS April 2022) mencapai 10,15 juta ton,” katanya.

Bagi Riyanto, yang terpenting saat ini adalah mendorong Bulog agar memiliki kemampuan untuk membeli beras di atas Harga Pokok Penjualan (HPP). Dengan cara itu maka kondisi perberasan nasional dapat dikendalikan.

“Para petani juga akan merasakan keuntunganya. Apalagi sejak Tahun 2019 hingga sekarang kita tidak lagi impor beras umum. Jikapun ada, itu hanya impor beras khusus dan beras pecah (menir),” jelasnya.

 Komentar

Berita Terbaru
Politik21 Oktober 2024 01:51
Amran Sulaiman kembali ditunjuk jadi Menteri Pertanian di era Prabowo
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi menunjuk Andi Amran Sulaiman untuk kembali menjadi Menteri Pertanian (Mentan) Ka...
Daerah21 Oktober 2024 01:45
Bima Arya Kini Jabat Wakil Menteri Dalam Negeri
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Politisi PAN Bima Arya merupakan mantan Wali Kota Bogor, Jawa Barat yang menjabat dua periode mulai dari 2014 hingg...
Metro21 Oktober 2024 01:40
Dampingi Maruarar Sirait, Fahri Hamzah Jadi Wamen Perumahan Rakyat
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan Menteri dan Wakil Menteri (Wamen) Kabinet Merah Putih 2024-2029 di Istan...
Nasional21 Oktober 2024 01:36
Berkebaya Biru, Senyum Haru Titiek Soeharto saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden ke-8
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Titiek Soehartomenjadi sorotan saat menghadiri pelantikan mantan suaminya, Prabowo Subianto,sebagai Presiden RI ke-...