Bupati Sragen Dukung Kementan Kembangkan Pangan Lokal Pengganti Beras

Muh Saddam
Muh Saddam

Sabtu, 08 Oktober 2022 22:53

Bupati Sragen, Yuni Sukowati
Bupati Sragen, Yuni Sukowati

Pedomanrakyat.com, Seragen – Bupati Sragen, Yuni Sukowati mendukung upaya Kementerian Pertanian dalam mengembangkan sumber karbohidrat selain beras yang berasal dari pangan lokal seperti ubi kayu, sagu, talas, jagung dan juga pisang.

Menurut Yuni, semua itu berpotensi dan sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia terutama dalam mengantisipasi ancaman krisis global.

“Menurut saya sagu maupun ubi kayu merupakan sumber karbohidrat yang baik dan bisa menjadi pengganti beras. Itulah mengapa pentingnya diversifikasi pangan lokal. Apalagi saat ini kondisi dunia sedang tidak menentu dimana kita dihadapkan dengan ancaman krisis global. Jadi saya mendukung upaya kementan dalam mengembangkan komoditas pangan lokal,” ujar Yuni, Sabtu (8/10/2022).

Disisi lain, Yuni mengapresiasi kinerja Kementan dalam meningkatkan produksi beras nasional sehingga Indonesia pada tahun ini memiliki jumlah stok 10 juta ton.

Inilah yang membuat International Rice Research Institute (IRRI) dan juga FAO memberikan penghargaan swasembada beras kepada Presiden Joko Widodo.

“Kita bersyukur karena stok beras kita melimpah. Alhamdulillah Kabupaten Sragen juga ikut bagian dalam meningkatkan skala produksi nasional. Saya berharap kita semua dapat menjaga sektor pertanian,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa saat ini Kementan tengah mengembangkan enam komoditas sumber karbohidrat yang bisa mendukung diverifikasi dan menjadi pangan alternatif dalam menghadapi tantangan global.

“Semua bisa menjadi bahan subtitusi beras. Kenapa? karena kenyang itu kan gak harus beras. Kita bisa makan talas, makan kentang atau bahkan makan sagu. Dan itu adalah panganan masyarakat lokal kita sejak dulu,” ujarnya.

Kuntoro menambahkan, apa yang disampaikan Menteri Pertanian terkait stok sagu bila harga beras melambung tinggi, merupakan analogi ekstrem bila nantinya terjadi masalah stok pangan.

Apalagi sagu dan Ubi kayu adalah makanan sehari-hari masyarakat Indonesia di sejumlah daerah.

“Mungkin kita belum begitu merasakan dampaknya perubahan iklim dan krisis pangan global. Namun di beberapa negara di benua Afrika, negara Asia, bahkan untuk Amerika dan Inggris saja sudah mulai terlihat nyata ancaman tersebut. Karena itu kita harus siap dengan apa yang terjadi nantinya,” katanya.

Sebagaimana diketahui, FAO dan IRRI memberikan penghargaan kepada Presiden Joko Widodo atas sistem ketahanan pangan yang kuat.

Indonesia bahkan dinyatakan sebagai negara swasembada yang memiliki stok pangan cukup disaat situasi dunia yang tak menentu.

“Masyarakat tidak perlu kawatir karena stok beras kota masih dalam kondisi aman. Petani kita juga mulai masuk masa tanam utama Oktober-Maret, dan insyaallah pangan pokok kita akan terus cukup tersedia,” jelasnya.

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah18 Maret 2025 23:54
Komitmen Andi Ina, Siap Jalankan Keputusan Pemerintah Pusat Terkait Pengangkatan PPPK dan CPNS di Barru
Pedomanrakyat.com, Makassar – Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari menyatakan kesiapannya untuk menjalankan keputusan pemerintah pusat terkait pe...
Otomotif18 Maret 2025 23:14
IMI Sulsel Gelar Rakerprov 2025, Perkuat Komunitas Otomotif di Daerah dan Beri Penghargaan IMI Award
Pedomanrakyat.com, Makassar – Ikatan Motor indonesia (IMI) Sulawesi Selatan akan melaksanakan Rapat Kerja Provinsi atau Rakerprov, pada Sabtu 22...
Daerah18 Maret 2025 22:39
Salut! Rujab Bupati Sidrap Jadi Pusat Gema Ramadhan 2025
Pedomanrakyat.com, Sidrap – Gema Ramadhan 2025 tingkat TK/PAUD, UPT SD/SDIT, dan UPT SMP di Kabupaten Sidrap resmi dibuka Wakil Bupati Sidrap, N...
Daerah18 Maret 2025 22:07
Irwan Hamid Tekankan Kolaborasi-Optimalisasi Penyuluhan untuk Pertanian Berkualitas
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Bupati Pinrang, H. A. Irwan Hamid, S.Sos., menegaskan bahwa kerja keras harus diiringi dengan kolaborasi yang solid unt...