Pedoman Rakyat, Gowa – Universita Muslim Indonesai (UMI) Makassar melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bagi guru rumpun pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiayah Wihdatul Ulum, Desa Bontokassi, Kabupaten Gowa.
Kegiatan PKM Umi Makassar ini dilaksanakan oleh Tim pengusul yang beranggotakan dua Dosen, yakni Ketua Tim Pengsul, Dr. H. Abdul Rauf K, M.Pd dan Anggota Tim Pengusul, Dr. Hj. Rosmiati, M.Pd.
Anggota Tim Pengusul, Dr. Hj. Rosmiati, M.Pd menuturkan bahwa, tujuan pelaksanaan PKM bagi guru rumpun pendidikan Agama Islam ini untuk membentuk kelompok-kelompok kerja guru (KKG).
Baca Juga :
- PKM Unggulan UMI Gelar Pelatihan Pembuatan Artikel dan Publikasi Jurnal untuk Mendorong Peningkatan Kualitas Guru di Madrasah Tsanawiyah Wihdatul Ulum Gowa
- IKA Faperta UMI Gelar Silaturhmi-Buka Puasa Bersama 850 Anak Yatim Piatu
- Tim Pengabdi FAI UMI Gelar Pembinaan Akhlak untuk Remaja Masjid Babut Taqwa Perumahan Mangga Tiga Makassar
“Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru tentang pembuatan media pembelajaran Rumpun Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan IPTEK terapan,” kata Rosmiati, Kamis (6/1/2022).
Kemudian, untuk melatih pembuatan media pembelajaran guru rumpun Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan IPTEK terapan,dan mendampingi guru bagaimana cara penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Rumpun Pendidikan Agama Islam di Kelas.
Rosmiati menuturkan bahwa, untuk metode yang diambil dalam pelaksanaan kegiatan ini menggadopsi pola pelaksanaan penelitian tindakan meliputi empat tahap.
“Yaitu perencanaan program pembelajaran , pelaksanaan program pembelajaran , observasi dan evaluasi, dan refleksi,” beber Rosmiati.
Ia menambahkan bahwa, adapun hasil ynag diperoleh darih pelaksanaan Program ini yakni terbentuk dua kelompok kerja guru dengan masing-masing anggota sebanyak 6 orang.
“Dengan menbentuk kelompok sampai dua kelompok kerja guru yang dibentuk berdasarkan rumpun ilmu,” ujarnya.
Lanjutnya, adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para guru tentang pembuatan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan IPTEK terapan, dari kategori “cukup” menjadi “baik”.
“Kemduian, dihasilkan sebanyak dua set media (alat peraga) Pendidikan Agama Islam untuk siswa Madrasah Tsanawiah Wihdatul Ulum Kabupaten Gowa , meliputi materi Ahlaq Udhu , Shalat, dengan kualitas ‘baik’,” beber Rosmiati.
“Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas berkualitas ‘baik’,” pungkasnya.
Komentar