Pedoman Rakyat, Takalar- Sekda Takalar Arsyad, memantau langsung pengecekan fisik asset bergerak dan asset tidak bergerak yang ada pada naungan Sekretariat Daerah Takalar, Kamis (15/4/2021) pagi.
Cek fisik meliputi kendaraan dinas roda dua dan roda empat, serta inventaris kantor yang dijejerkan di Lapangan Apel dan Ruang Pola Kantor Bupati Takalar.
“Pengecekan fisik dilakukan sebagai tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK. Ini warisan dari puluhan tahun lalu dan selalu menjadi temuan BPK. Ini juga yang menjadi salah satu indikator kita tidak meraih WTP, karena selama ini tidak ada penertiban asset. Kita mulai dulu dari lingkup sekretariat kemudian ke dinas-dinas,” jelas Sekda Takalar.
Baca Juga :
Arsyad melanjutkan, bahwa dari hasil pengecekan fisik yang akan melibatkan BPK tidak menutup kemungkinan ada pengurangan asset, yang selama ini masih tercatat tapi secara fisik sudah tidak layak pakai.
Untuk diketahui pada tahun 2018 yang lalu, capaian penataan asset hanya sekitar 32 persen. Pada tahun 2019-2020 capaian penataan asset hingga 72 persen. Dan pada tahun 2021 capaian penataan asset ditargetkan bisa mencapai 80 persen.
“Tidak menutup kemungkinan kita akan melibatkan APH dalam tim inventarisasi yang nantinya dibentuk. Ini untuk berjaga-jaga jikalau ada asset yang dikuasai oleh pihak tertentu yang sudah tidak berhak dan tidak mau dikembalikan ke pemerintah daerah. Tim inventarisasi kita bentuk jika sudah diketahui hasil verifikasi penataan asset ini,” ungkapnya.
Dari penataan asset ini, Sekda Takalar Arsyad berharap predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat diraih oleh kabupaten Takalar.
Komentar