Sulsel Pacu Konektivitas Kepulauan, Seaplane Pertama Akan Beroperasi di CPI Makassar

Muh Saddam
Muh Saddam

Selasa, 06 Mei 2025 21:20

Sekda Sulsel, Jufri Rahman, menerima audiensi Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt. Daniel Dewantoro Rumani.
Sekda Sulsel, Jufri Rahman, menerima audiensi Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt. Daniel Dewantoro Rumani.

Pedomanrakyat.com, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus mengakselerasi program transportasi terpadu dengan menghadirkan layanan pesawat terbang air atau seaplane.

Program ini menjadi salah satu prioritas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi dalam menunjang inisiatif Sulsel Terkoneksi, khususnya untuk wilayah kepulauan.

Langkah tersebut selaras dengan kondisi geografis Sulawesi yang memiliki banyak pulau dan garis pantai yang luas.

Seaplane atau pesawat amfibi merupakan moda transportasi yang dapat lepas landas dan mendarat di atas air. Teknologi ini telah digunakan sejak awal abad ke-20 untuk berbagai kebutuhan, mulai dari patroli militer, penyelamatan, hingga wisata.

Sebagai tindak lanjut percepatan program ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Jufri Rahman, menerima audiensi Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt. Daniel Dewantoro Rumani, di Ruang Rapat Sekda, Selasa (6/5/2025).

Jufri didampingi Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo.

“Program seaplane ini menjadi salah satu fokus prioritas Bapak Gubernur untuk menghadirkan kemudahan layanan transportasi, khususnya di kepulauan,” ujar Jufri Rahman.

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Erwin Terwo, mengatakan bahwa kunjungan Direktur Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi merupakan tindak lanjut pertemuan sebelumnya dengan Menteri Perhubungan.

“Hasil pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan kunjungan ke Sulawesi Selatan untuk melihat lokasi yang paling tepat bagi pendaratan seaplane,” katanya.

Salah satu lokasi yang akan digunakan untuk pendaratan adalah Center Point of Indonesia (CPI) Makassar.

“Alhamdulillah, hasil kunjungan kemarin menunjukkan secara teknis bahwa CPI sangat layak. Selain Makassar, beberapa daerah lain juga masuk dalam daftar lokasi pendaratan, seperti Parepare, Palopo, Bone, Selayar, Takabonerate, dan lainnya,” sebutnya.

Kehadiran seaplane diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, terutama di wilayah kepulauan. Selain itu, moda transportasi ini juga diharapkan dapat mendukung peningkatan destinasi wisata serta mengantisipasi berbagai permasalahan sosial dan pelayanan dasar, termasuk kesehatan.

Direktur Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi, Capt. Daniel Dewantoro Rumani, menyampaikan bahwa pihaknya berperan sebagai konsultan dalam survei kesiapan pengoperasian seaplane.

“Kami telah melakukan koordinasi dan survei, karena ada beberapa stakeholder yang harus diajak berkoordinasi. Kami sudah mendapatkan kepastian bahwa lokasi tersebut cocok, dan kami akan segera memulai tahap pertama di CPI,” katanya.

Menurutnya, kehadiran seaplane tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat kepulauan, tetapi juga membuka potensi ekonomi daerah.

“Ini tidak hanya membantu meningkatkan ekonomi daerah, tetapi juga mendukung ekonomi nasional. Di sini menjadi bencmark (patokan). Kami berharap, inisiatif dari Pak Gubernur ini bisa menjadi yang pertama dan proyek percontohan, yang nantinya akan diikuti oleh daerah lain,” jelasnya.

Dia juga mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel yang dinilai sebagai terobosan luar biasa.

“Indonesia adalah negara kepulauan. Jika kita punya visi besar, mengapa tidak membangun seribu waterbase di Indonesia? Contohnya seperti Maldives, yang konektivitasnya bergantung pada sistem waterbase,” imbuhnya.

Sistem waterbase merupakan infrastruktur yang menggabungkan konsep bandar udara dan pelabuhan laut untuk mendukung transportasi berbasis perairan. Waterbase biasanya digunakan untuk seaplane yang dapat lepas landas dan mendarat di air, sehingga memungkinkan konektivitas antar pulau tanpa memerlukan landasan pacu konvensional. Sistem ini bisa lebih hemat lahan dan biaya dibandingkan dengan bandara darat, serta berperan penting dalam wilayah dengan banyak perairan.

Adapun, sebagai bagian dari persiapan sumber daya manusia, Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi akan terlibat dalam pengembangannya.(*)

 Komentar

Berita Terbaru
Metro06 Mei 2025 23:24
Paripurna LKPJ 2024, DPRD Makassar Temukan Realisasai Anggran SKPD Hanya 3 hingga 5 Persen
Pedomanrakyat.com, Makassar – DPRD Kota Makassar menggelar Rapat Paripurna kedua masa persidangan ketiga Tahun Sidang 2024/2025, pada Selasa (6/...
Metro06 Mei 2025 22:45
Komisi E DPRD Sulsel Dorong Pemerataan Pendidikan, Usulkan Alokasi Anggaran untuk Sekolah Swasta
Pedomanrakyat.com, Makassar – Komisi E DPRD Sulawesi Selatan mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp5 miliar kepada sekolah swasta. Hal tersebut dil...
Metro06 Mei 2025 22:05
Wagub Sulsel Terima Kunjungan Kehormatan Dubes Swiss, Bahas Kerja Sama Multisektor
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Duta Besar Swiss untuk...
Metro06 Mei 2025 20:36
Paripurna Hasil Reses, Dewan Laporkan Kondisi Infrastruktur hingga Layanan Kesehatan di Makassar
Pedomanrakyat.com, Makassar – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menggelar rapat paripurna penyampaian laporan reses masa sidang ke...